COVER DEPAN |
Untuk menghilangkan rasa sakit hati Asma, ia pergi ke Beijing untuk refreshing sekaligus meliput kota itu untuk dijadikan bahan majalah kantornya. Di beijing, Asma bertemu dengan sesosok dengan rahang kukuh dan bermata sipit Zhongwen namanya. Zhongwen memanggil Asma dengan sebutan Ashima karna Asma mengingatkan pada kisah cinta sejati Ahei dan Ashima.
Pertemanan, Zhongwen dan Ashima rupanya memberikan pencerahan terhadap Zhongwen tentang agama Islam dan Zhongwen hatinya tergerak untuk menjadi seorang mualaf meskipun ia sudah tahu resikonya yaitu ia akan terusir dari keluarganya.
Walaupun Asma sudah pulang ke Indonesia tetapi mereka selalu berkomunikasi dengan baik.
COVER BELAKANG |
Zhongwen merasa gelisah dan khawatir dengan keadaan Asma karna ia sekarang tak suka lagi membalas email darinya. Namun, zhongwen terus berusaha mengirim pesan kepada Asma sesekali dia mengirim pesan yang menjurus perasaannya kepada Asma.
Tak kalah dengan Zhongwen, Dewa pun mencari keberadaan Ra yang menghilang begitu saja. Dewa selalu memandangi foto Ra didalam dompetnya dan selalu mengintai di depan kantor Ra setiap Ra pulang bekerja. Dewa sama sekali tak memperdulikan perasaan istrinya (Anita) sejak awal mereka menikah hingga melahirkan anak pertamanya karna Dewa berfikir pernikahan ini tidak dilandaskan dengan cinta tapi terpaksa tanggung jawab Dewa karna Anita hamil bahkan setelah Anita melahirkan Dewa sesegera akan menceraikan Anita dan balik kembali kepada Ra karna cinta Dewa terhadap Ra tak akan pernah pudar sampai kapanpun.
Akhirnya dengan kegigihan, tekad yang
keras dan rasa cinta nya kepada Asma, Zhongwen akan mengunjungi Asma yang berada di Indonesia. Sesampainya dirumah Asma, tiba-tiba penyakit Asma kambuh dan dengan sigap Zhongwen menggendong Asma kedalam mobil untuk dibawa kerumah sakit. Zhongwen setia menunggu Asma hingga pulih.
Setelah keadaan Asma pulih, Zhongwen langsung mengutarakan perasaannya dan melamar Asma dengan dukungan restu dari Mama, Sekar dan Mas Ridwan Asma menerima lamaran itu.
Pernikahan mereka dilangsungkan dengan syakral, setelah Zhongwen mengucapkan ijab kabu tiba-tiba Asma jatuh pingsan. Asma mengalami koma selama 2minggu. Zhongwen selalu setia menemani Asma sampai sadar. Namun sayang sekali pernikahan mereka yang belum terhitung satu hari, Asma mengalami hilang ingatan yang membuatnya tak ingat apa-apa lagi.
Dari kejadian itu, Zhongwen terus berusaha dan memulihkan kembali ingatan Asma dengan cara terapi dan menunjukkan foto dan video moment-moment Asma dalam kehidupannya serta moment pernikahannya dengan Zhongwen. Dengan upaya dan kesabarannya itu akhirnya membuahkan hasil setelah 2tahun pernikahan mereka, ingatan Asma sudah kembali pulih dan Asma sudah mengingat siapa mamanya, suaminya dan kerabatnya.
Dan setelah Asma benar-benar sembuh dari penyakitnya. Mama memberikan kesempatan untuk Zhongwen dan Asma berlibur bersama sekaligus berbulan madu. Mereka berlibur ke Candi Borobudur dan tak lupa ke tempat asalnya Zhongwen di Beijing. Sekaligus Zhongwen ingin berkunjung ke keluarganya. Di beijing, Asma dan Zhongwen pergi ke tempat Masjid Niujie tempat awal mereka bertemu kembali setelah terpisah dari pertemuannya di dalam bus. Asma dan Zhongwen melihat di dalam Masjid Niujie ada sepasang kakek dan nenek sedang mengucapkan lafal syahadat. SUBHANNALLAH! Cinta Allah benar-benar agung dan Allah benar-benar adil telah memberikan ku jodoh yang tepat yang telah membuat ku berada di jalan yang di ridhoi-Nya.
3tahun pernikahan mereka, akhirnya Asma mengandung dan tak diduga melahirkan bayi dengan berat badan normal layaknya berat badan bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang tak mengidap APS atau penggumpalan darah, Asma juga melahirkan dengan normal tidak dengan caesar. Anak pertamanya diberikan nama Bintang Niujie.
Setahun berikutnya, Asma melahirkan bayi cantik. Mereka memiliki dua anak dengan keadaan sempurna dan tidak membawa penyakit ibunya.
Akhirnya, hidup Asma bahagia dengan Mamahnya yang selalu setia mendampinginya dikala susah atau senang, Sekar dan Mas Ridwan yang selalu memberikan penyemangat untuk Asma dalam menghadapi hidupnya dan tak lupa juga dengan seorang suami yang selalu setia dan sabar merawat,menjaga Asma serta dilengkapi dengan kedua anaknya yang terlahir dengan sempurna. Asma tak henti-henti nya selalu bersyukur kepada Allah Swt yang telah memberikan nikmat-Nya selama ini.
Semoga cinta Zhongwen dan Asma selalu abadi seperti cerita legenda kuno tentang kisah cinta sejati dari cina yaitu Ahei dan Ashima yang sangat digemari oleh Zhongwen. Namun, perjuangan dan pengorbanan cinta Zhongwen dan Ashima melebihi dari cerita legenda itu dan mereka selalu berada disisi nya satu sama lain.
Menurut saya, novel ini dapat memberikan pembacanya untuk selalu kuat dan tak pernah putus asa dalam menghadapi semua cobaan dalam hidupnya. Dan memberikan apa itu makna nya cinta sejati.
Penggunaan bahasa dalam novel ini agak sedikit sulit dipahami dan membuat pembaca agar lebih keras berfikir dan fokus dalam membayangi alur ceritanya karna alur dalam novel ini menggunakan alur maju mundur. Dengan itu, menantang pembaca untuk terus meneruskan bacaannya hingga akhir cerita.
Pnggunaan imbuhan diperhtikan
BalasHapus(-nya) selalu disambung dg kta yg mngikutinya
Pnggunaan imbuhan diperhtikan
BalasHapus(-nya) selalu disambung dg kta yg mngikutinya
hihi terimakasih ibu sudah dibaca:)ok siap bu
BalasHapusHAHAHA GAK LUCU
BalasHapusLho maaf siapa yg ngelawak ya?
HapusTerimakasih..
BalasHapus